Tepat seminggu
yang lalu, di sebuah acara yang sangat ramai, aku kembali melihat dirinya
setelah setahun ini berhasil melupakannya.
Andai kata ‘egois”
bisa ku praktikkan, tak akan aku sia-siakan waktu itu.
Akan ku
buat waktu 1 jam minimal untuk bertatap denganmu lagi setelah akhirnya kita
akan berpisah lagi.
Tapi sayang,
seolah diri ini ingin dipandang sebagai senior yang baik dan penyayang, aku pun
pergi dan mengabaikan perasaan ingin bertemu.
Dan setelah
peristiwa itu, seolah rasa menunggu itu datang lagi dan membuat isi otak ini
seolah hanya kamu yang mengisi.
Aku sempat
marah kepada Tuhan karena tidak mempertemukan kita dengan waktu yang lama.
Tapi, bila
dipikir-pikir, mungkin memang ini skenario yang terbaik yang dibuat oleh Tuhan
untuk kita agar tak perlu lagi teringat yang dulu-dulu tentang kita, meskipun
yang dulu itu sampai detik ini belum 100% terlupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar