Minggu, 10 April 2016

Rela

Waktu pun tak pernah terhitung untuk melupakan mu.
Rasanya ada saja yang membuat pikiran ini kembali mengingat mu.
Meski rasanya, ingin sekali melupakan mu selama-lamanya.
Namun, seolah hanya teori yang praktiknya adalah nol.
Sekitar 5 jam yang lalu, kamu menjadi topik antara aku dan temanku.
Dan setelah  5 jam berlalu, aku terkena dampaknya lagi.
Seperti yang sudah-sudah, kamu tiba-tiba datang di pikiran ini.
Sampai akhirnya, tulisan ini tujuan terakhir ku untuk melampiaskan sedikit kerinduan ku padamu.
Bila pada orang lain ku katakan sudah melupakan mu, itu hanyalah omong kosong yang membuatku diriku nampak kuat dan sudah biasa-biasa saja denganmu.
Nyatanya, aku adalah orang yang munafik.
Aku rela menjadi manusia penuh dosa yang selalu munafik pada orang-orang, bahkan pada diri sendiri, yang mengatakan sudah melupakan mu.
Rela, walau pahit.
Rela, walau hanya aku yang merasakan lukanya seperti apa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar