Jumat, 25 Desember 2015

Dengan Terpaksa

Pagi ini, aku terbangun dari tidur yang lumayan panjang.
Entah apa yang dipikirkan Tuhan untuk membawa kamu yang tiba-tiba datang dalam bunga tidur semalam, dengan waktu yang lumayan panjang.
Keadaan yang sama sekali tak pernah ku minta lagi semenjak perpisahan itu terjadi.
Bayangmu begitu sangat nyata. Sampai aku bertanya, semalam itu "bunga tidur" atau "kenyataan"? karena semalam hampir tipis antara kenyataan dan tidak.
Sangat jelas tanganmu itu mengenggam tangan ini lagi.
Konyol memang. Di saat aku benar-benar tak menginginkanmu kembali, kamu justru hadir lagi dengan durasi yang cukup membuatku teringat awal dari semua ini.
Dan dengan terpaksa, di pagi yang cerah ini, aku teringat masa hitam kita yang menandai perpisahan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar