Minggu, 04 Oktober 2015

#misikondanganumi

Lagi-lagi, gue dapat pengalaman berharga dari ekskul tercinta. 4 manusia berjenis kelamin wanita dengan tampang polos melakukan perjalanan ke Tanjung Priok, Jakarta Utara. Yup gue, Miney, April dan Amadea. Kita ke sana dalam rangka kondangan pernikahan kakaknya Umi. Sebelum jalan, ada satu kata yang bikin gue terngiang terus. "MASKER!". Yup, itu adalah ucapan dari pembimbing ekskul gue, Rijal. Satu kata itu sangat bermakna buat gue dan April, karena kita pernah menyepelekan hal itu dan terkena akibatnya. Di dalam angkot, kita bercanda gurau membahas yang ga penting sebenarnya, tapi bikin tertawa. Dan kebetulan jalanan sedang macet, ya biasa lah ada bapak-bapak yang ga sabaran gitu bikin rusuh seangkot. Angkot yang kita naiki benar-benar terbaik nyalipnya. Jam 12-an kita berangkat dari sekolah dan baru sampai terminal jam 2 kurang. Bayangkan seperti apa macetnya dan bosannya kami di dalam angkot? Argh...

Setibanya di terminal Bekasi, kita langsung naik ke busnya. Dan pakai acara ngetem. Baru jalan sekitar jam 3. April lah yang paling cepat dan  lelap tidurnya dan Amadea, gue ga terlalu memperhatikan Amadea. Sedangkan gue dan Miney, bercanda gurau sepanjang jalan. Bahasannya sama sebebarnya, ga penting tapi lucu. Menceritakan tentang masa kecil, dance covernya Miney, tempat pkl masing-masing, dan masih banyak yang lain. Di jalan, gue dan Miney melihat bangunan yang belum jadi. Kita membayangkan kalau membuat film action di tempat itu pasti seru. Gue dan Miney belum mau tidur kalau belum bayar ongkos busnya, karena kita ga mau kalau tidur kita keganggu. Akhirnya, si kenek minta ongkos, dan kita pun membayar busnya lalu pergi tidur. Amadea pun juga pergi tidur. Sementara April, dia terbangun karena dimintain ongkos bus dan tidak bisa tidur lagi. Wkwkwk.

Sesampainya di terminal, kita  berempat turun dan langsung naik angkot lagi. Entah kenapa kita berempat bisa sama-sama mual perutnya. Dan cuma gue yang nyawanya belum terkumpul, tapi dipaksa melek. Alhasil, saat mereka menyebutkan kata "solar", yang terdengar di telinga gue adalah "sholat". Mereka pun mentertawakan gue karena masih mengantuk. Saat ingin turun, kita sempat ragu dan takut salah. April dan Miney sibuk melihat denah dari undangan, dan gue masih mengantuk. Kita pun turun dan untungnya kita ga salah turun. Di sana sudah ada Sultan, Mas Deas, Mas Gar, dan Mas Dimas. Ya biasalah kalau sudah ada Mas Deas dan Mas Gar, ga lain dan ga bukan ada "Eve Picture", alias lagi ngejob. Wkwk. Mereka menjadi tukang foto di acara pernikahan kakaknya Umi. Dan anehnya lagi, kita bertemu dengan penumpang yang ada di bus di tempat pernikahan kakaknya Umi. April, Miney, dan Amadea lah yang menyadari hal itu. Sementara gue ga sadar karena ga terlalu memperhatikan keadaan sekitar. Dan itu membuktikan kalau dunia itu memang sempit.

Di sana Mas Gar menanyakan Amadea tentang clapper dan macam-macam genre di Indonesia. Enaknya ekskul gue, kalau kita main atau jalan-jalan ada aja ilmu yang kita dapat. Jadi, kita jalan-jalan sambil belajar, walau ga banyak yang dibahas. Kita pun pulang jam 7an naik kereta. Kita ga mau naik bus karena pertama, takut mual lagi, dan kedua kita cewek berempat takut ada apa-apa.

Tibalah kita di stasiun Kota. Ya karena kita agak sedikit bandel dan masih mau jalan-jalan, kita mampir dulu di pelataran Museum Fatahila, Kota Tua. Di sana ramai sekali. Ya namanya juga malam minggu, masa mau sepi kayak kuburan? Kita cuma duduk dan foto-foto. Seharusnya, kita ajak rombongan Eve Picture untuk memfoto kita. Tapi itu tidak mungkin, karena mereka masih kerja di tempatnya Umi. Dan di Kotu ada 2 anjing yang ga tau sedang melakukan apa (kayaknya sih menjurus ke seks), tapi gue dan Miney sok-sokan mendubbing kedua anjing tersebut. Dubbingannya itu ga banget lah. Geli kalau gue ingat lagi😪.

Jam 8an kita pun pulang dan jam 9 baru dapat kereta. Gue lupa kalau angkot 19 atau 19 A terakhir sampai jam 10. April, Amadea, dan Miney semuanya dijemput kecuali gue. April dan Amadea dijemput di stasiun, sedangkan Miney dijemput di Setiakawan. Sebenarnya bokap mau jemput, tapi jam 11 jemputnya. Itu juga jam 11 baru jalan dari kantornya. Ya kali gue harus nunggu 1 jam😒. Dan ternyata benar dugaan gue. Sesampainya di terminal, semuanya sepi. Ga ada angkot sama sekali. Cuma angkot 02 dan 10 yang gue lihat, dan itu juga hanya beberapa. Akhirnya gue lihat ada bus 9 A jurusan Bekasi - Senen. Gue tanya sama keneknya lewat tol timur atau ga, dan untungnya lewat tol timur. Gue seorang wanita sendirian di terminal kayak abis apaan tau, kebingungan, dan saat naik bus penumpangnya bisa dihitung menggunakan jari. Gue coba bbm pacar gue nanya lagi apa, tapi dia ga bales. Kan sedih dede😔. Dan akhirnya gue coba bbm temen cowok gue nanya lagi apa. Dan dia bales, "Gue lagi malming sama Intan". Intan itu adalah pacar temen cowok gue. Gue bales, "yaudah deh ga jadi". "Emang kenapa sih? Pasti ada apa-apanya deh", tanya dia penasaran. Dan gue bilang kalau gue di tol timur sendirian ga ada angkot bingung pulang naik apa. "Ya ampun kok bisa. Emang abis dari mana sih? Lo tunggu di sana. Cari tempat yang agak ramai, jangan sendirian di tempat sepi. Gue mulangin Intan dulu", ya itu lah balasan dia. Akhirnya gue menunggu dia untuk dijemput. Ya berhasilah gue minta dijemput. Wk.

Akhirnya, dia pun sampai. Gue dimarah-marahin sama dia karena pulang kemalaman. Bete sebenarnya dimarahin gitu. Pacar bukan, saudara bukan, tapi marah-marah. Tapi, gue seneng banget dia lebih perhatian dari cowok gue. Wkwk. Dan dia mengajak gue buat muter-muter dulu seputaran Gading. "Capek ga? Kalo ga capek kita muter-muter dulu yuk nikmati sisa malam mingguan. Tapi kalo capek, ya langsung pulang". Sebenarnya capek banget, tapi bisa-bisanya gue bilang kalau gue ga capek dan gue mengiyakan ajakannya.

Sampai di rumah sekitar jam 11 kurang. Saat buka handphone, banyak banget bbm dari April isinya "Tya", "lo dimana?", "Lagi dimana?", "Oy", dan sisanya ngeping. Miney juga nanya gue lagi di mana. Mereka kesel karena handphone gue mati, susah dihubungi, bikin khawatir, eh taunya gue lagi seneng-seneng nikmati sisa malam mingguan. Wkwkwk.

Sesampainya di rumah, cowok gue baru bales kalau dia lagi bikin wpap apalah ga ngerti, hampir sama yang kayak Tio suka bikin. Ya karena gue capek dan agak kesel sama dia, gue diam saja, bbmnya ga gue read. Dari pada cuma gue read doang, nanti yang ada dia bete lagi sama gue. Setelah itu, gue mandi dan pergi tidur.

Jalan-jalan kali ini adalah jalan-jalan yang mengesankan banget buat gue. Karena pertama, gue jalan sama 3 manusia yang sama sekali ga ada yang tau jalan dan kita cuma mengira-ngira. Kedua, ini pertama kalinya gue naik angkot yang jago banget nyalipnya. Ketiga, gue ga kedapatan angkot di terminal. Keempat, gue masih bisa nikmati malam mingguan sama dia walau cuma sebentar. Dan kelima, gue dikhawatirin sama teman-teman gue. Thanks banget kalian yang sudah mengkhawatirkan gue. Gue ga akan melupakan peristiwa itu. Love you guys😘

Tidak ada komentar:

Posting Komentar