Sabtu, 31 Oktober 2015

Tak Ada Salahnya Berharap Kan?

Mengapa setelah pertemuan harus ada perpisahan?
Tak bisakah kita selalu bersama?
Dan mengapa aku baru terjatuh sekarang?
Apa ini memang rencana-Mu yang baru membiarkan aku terjatuh?
Tapi mengapa? Mengapa baru sekarang?
Di saat tinggal menghitung hari, Kau membiarkan ku untuk menanamkan luka yang takut kehilangan ini.
Aku tak tau rencana apa lagi yang Kau buat untukku.
Tapi, aku berharap agar suatu saat nanti dia yang menjadi imamku.
Tak peduli kapan itu terjadinya,
Yang penting aku berharap dia menjadi yang terakhir di hidupku.
Boleh kan diri ini berharap demikian?
Dan kalaupun bukan dia, tak apa.
Tapi, ku mohon jangan mendekatkan kami ataupun mempertemukannya lagi.
Agar aku tak jatuh lagi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar