Sabtu, 24 Oktober 2015

Tak Mau Lagi!

Ada tawa di balik tangis..
Ada senyum di balik kecewa..
Ada tenang di balik gelisah..
Dan ada kata "berjanji" di balik kata "ingkar"...

Pengucapan kata "janji" hanya omong kosong belaka. Tak sungguh-sungguh dalam pengucapan kata "tenang aja". Selalu menutupi kekecewaan dengan goresan senyum dan tawa. Tak tau lagi harus menumpahkan kepada siapa lagi tentang perasaan. Sudah berfikir bahwa semua orang tak ada lagi yang bisa dipercaya. Bahkan sahabat yang benar-benar sahabat pun, sulit untuk dipercaya ucapannya. Seperti orang bego yang bolak-balik mencari kejujuran ke sana-sini. Mencari kejujuran adalah bagai mencari jarum ditumpukan jerami. Sangat sulit...

Dan akibat kata "janji" dan tenang aja", ada beberapa orang yang harus terkena dampaknya. Hanya bisa diam dan tersenyum untuk mereka walau sulit sekali untuk membuat diri ini menggambarkan kebahagiaan. Tapi, harus tetap mencoba untuk tersenyum. Karena saat ini, mereka sangat membutuhkan senyuman ini, membutuhkan tawa dari diri ini.

Tak mau lagi percaya kepada kata "janji" dan "tenang aja". Dari 2 kata ini, diri ini mendapat pelajaran berharga bahwa menilai seseorang tak hanya bisa sekedar tatapan dan waktu yang sebentar. Maksudnya adalah tak sembarang mengucapkan sesuatu kepada orang yang baru dikenal ataupun sudah kenal dekat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar