Kamis, 15 Oktober 2015

Setiap bertemu dengan temanku ini, aku semakin tau seluk beluk orang itu. Sebenarnya berusaha untuk tidak termakan omongannya, tapi sangat sulit untuk termindset seperti itu. Karena memang sudah banyak buktinya, banyak cadangannya di mana-mana. Bagai nelayan yang sedang menebar makanan ikan, siapa yang mengambil makanan itu duluan dia yang dikejar. Terlebih lagi, hari ini ada satu temanku lainnya yang lebih meyakinkanku tentang dia. Rasanya bila ingat dulu saat terjebak buayaiannya, aku merasa menjadi wanita bodoh yang sangat mudah termakan omongannya. Tapi, ini yang namanya suratan takdir. Semua memang sudah jalannya. Tuhan lah yang menjadi sutradara setiap jalan ceritanya manusia. Kita tidak bisa mengelak arahan dari sang sutradara dan juga tidak bisa menolak bila ada adegan yang tidak kita inginkan. Kita hanya bisa menjalankan seikhlas mungkin dan harus tetap tersenyum. Tapi, ada sisi baiknya aku pernah mengenalnya. Yaitu, bisa mendapatkan lelaki yang benar-benar menyayangiku. Ya aku tak ingin munafik saat bertemu dengannya masih ada rasa sedikit. Tapi, setalah hari ini aku berusaha untuk tidak mengingatnya lagi dan menjalani kehidupan yang ada di depan mata. Tak ingin lagi menoleh ke belakang melihatnya ataupun mengingatnya. Ada lelaki yang lebih pantas sedang menungguku di depan sana...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar