Bersamamu kembali. Seakan tembok besar cina pun tak mampu menghalangi pertemuan kita.
Selalu ada cara agar kita bisa bertemu walau hanya sebentar.
Padahal, masing-masing dari kita masih terikat dengan suatu hubungan. Seperti tak ada rasa takut dengan karma yang sedang menunggu.
Mungkin pernah ku katakan bila aku akan sabar menunggu waktu itu datang. Tapi, nyatanya sama layaknya denganmu, aku tak mampu menahan datangnya waktu itu.
Kamu benar. Kita ikuti saja air yang mengalir.
Entah mengalir pada kebaikan atau malah kesakitan.
Intinya, kita sama-sama masih saling membutuhkan untuk kepuasan batin tersendiri.
Perkara nantinya benar-benar membutuhkan untuk seumur hidup, kita lihat besok...
Jumat, 20 November 2015
Lihat Besok
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar